REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO-- Kawasan Gunung Sindoro-Sumbing berada di wilayah Kabupatn Wonosobo, Temanggung, Magelang, Banjarnegara dan sebagian Kabupaten Kendal, dinilai memiliki potensi terjadinya tanah longsor. Apalagi sebagian besar kondisi di kawasan itu, merupakan tanah kritis akibat tanaman semusim.
‘’Musim hujan yang berkepanjangan sekarang ini, juga menambah daftar ancaman tanah longsor di sekitarnya dan di berbagai wilayah di Jawa Tengah,’’ jelas Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah Jawa Tengah, Nabiul Umam SE MSi di Tieng, Wonosobo Senin (28/2).
LPB Muhammadiyah menilai, penanganan bencana alam yang dilakukan pemerintah belum sistematis dan terukur. Oleh karenanya, LPB Muhammadiyah saat ini tengah menyusun kontijensi ancaman tanah longsor di empat kabupaten yaitu Kabupaten Wonosobo, Temanggung, Banjarnegara dan Kabupaten Purworejo.
‘’ Kontigensi atau antisipasi dalam keadaan tidak menentu terhadap bencana sangat penting untuk disusun, sampai saat ini, dalam menyikapi berbagai bencana pemerintah cenderung represif, bukan preventif,’’ katanya.
Dalam pengamatan LPB Muhammadiyah, masih banyak lokasi yang berpotensi longsor serta banjir, namun belum dilengkapi alat peringatan dini.’ Apalagi wonosobo ini memiliki potensi longsor yang sangat tinggi, perlu antisipasi pemasangan alat deteksi dini, termasuk di hulu sungai serayu Wonosobo-Banjarnegara yang sangat potensial terjadi banjir bandang.’’