Jumat 29 Apr 2011 16:46 WIB
Negara Islam Indonesia

KSAD: Lawan NII dengan Soft Power

Rep: C02/ Red: Didi Purwadi
George Toisutta
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
George Toisutta

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Negara Islam Indonesia (NII) harus dilawan dengan soft power. Demikian kata Kepala Staf TNI AD, Jenderal George Toisutta, seusai menandatangani nota kesepahaman kerjasama antara TNI dan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh pada Rakornis TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-86 di Kemdiknas, Jakarta, Jumat (29/4).

''Semua itu harus dilawan dengan pendidikan, tidak ada kekerasan. Bila setiap orang berpendidikan, berkecukupan dalam hidup dan bekerja bagus, maka untuk berfikir yang aneh itu tidak akan muncul,'' katanya. ''Mereka melakukan aneh-aneh karena frustrasi.''

NII merupakan sejarah gelap dari bangsa, satu ideologi yang harus dilawan. Salah satunya adalah dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pembentukan karakter, kecintaan terhadap bangsanya, dan rasa hormat terhadap orangtuanya. Semua itu kini sudah hilang dan dilupakan oleh anak-anak sekarang.

Oleh karena itu, pemerintah mulai mencanangkan dari sekarang kepada anak-anak di PAUD. "Bukan berarti yg dewasa tidak. Dengan adanya PAUD, kita lawan NII dengan soft power. Kalau di daerah, dandim mendukung penuh kebijakan bupati selama tetap dalam rambu. Karena, bupati tak akan mengambil kebijakan tanpa koordinasi," tambahnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement