REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA - Seorang mahasiswi berinisial F, mahasiswi semester enam FKIP Universitas Siliwangi (Unsil), sudah dua pekan tidak pulang ke rumahnya. Tak hanya itu, mahasiswa ini pun tak pernah masuk kuliah.
F diduga masuk jaringan Negara Islam Indonesia (NII). Atas kehilangan F, pihak keluarga mendatangi kampus Unsil untuk mengetahui nasib anaknya tersebut.
Rita Esti, mahasiswi semester empat FKIP Unsil, sebelumnya juga diberitakan menghilang dari rumahnya. Baik F maupun Esti diduga menghilang karena terjerat gerakan NII yang kini marak terjadi di sejumlah daerah dengan sasaran mahasiswa. Atas kejadian tersebut, para orangtua mahasiswa Unsil mengaku gelisah.
‘’Kami mendatangi kampus dan bertemu dengan pihak rektorat untuk menanyakan kondisi keluarga kami yang hilang,’’ ujar Asep Nurzaeni, salah seorang keluarga mahasiswa yang hilang, kepada para wartawan.
Menurut Asep, keponakannya berinisial F itu sudah sebulan bertingkah laku aneh. F, imbuh dia, seiring melawan orangtua dan tak pernah masuk kuliah. Sikap anehnya tersebut membuat pihak kelurga kebingungan.
‘’Karena itu, kami mendatangi kampus untuk berdialog dengan dosen wali keponakan saya. Saya ingin mengetahui kondisi dia di kampus seperti apa,’’ tutur dia.
Pembantu Dekan FKIP Unsil, Gumilar Mulia, menuturkan bahwa mahasiswi berinisial F memang sudah sebulan ini jarang masuk ke kampus. Saat ujian tengah semester, kata dia, F juga tak pernah mengikutinya. ‘’Kami membuka posko khusus untuk para orangtua yang mengalami hal seperti ini. Kami melakukan dialog dengan para orangtua ini untuk mencari solusinya,’’ tutur Gumilar.