Jumat 29 Apr 2011 17:33 WIB
Negara Islam Indonesia

Lagi Mahasiswi Unsil Menghilang, Diduga Masuk Jaringan NII

Rep: Djoko Suceno/ Red: Didi Purwadi
Bendera NII
Bendera NII

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA - Seorang mahasiswi berinisial F, mahasiswi semester enam FKIP Universitas Siliwangi (Unsil), sudah dua pekan tidak pulang ke rumahnya. Tak hanya itu, mahasiswa ini pun tak pernah masuk kuliah.

F diduga masuk jaringan Negara Islam Indonesia (NII). Atas kehilangan F, pihak keluarga mendatangi kampus Unsil untuk mengetahui nasib anaknya tersebut.

Rita Esti, mahasiswi semester empat FKIP Unsil, sebelumnya juga diberitakan menghilang dari rumahnya. Baik F maupun Esti diduga menghilang karena terjerat gerakan NII yang kini marak terjadi di sejumlah daerah dengan sasaran mahasiswa. Atas kejadian tersebut, para orangtua mahasiswa Unsil mengaku gelisah.

‘’Kami mendatangi kampus dan bertemu dengan pihak rektorat untuk menanyakan kondisi keluarga kami yang hilang,’’ ujar Asep Nurzaeni, salah seorang keluarga mahasiswa yang hilang, kepada para wartawan.

Menurut Asep, keponakannya berinisial F itu sudah sebulan bertingkah laku aneh. F, imbuh dia, seiring melawan orangtua dan tak pernah masuk kuliah. Sikap anehnya tersebut membuat pihak kelurga kebingungan.

‘’Karena itu, kami mendatangi kampus untuk berdialog dengan dosen wali keponakan saya. Saya ingin mengetahui kondisi dia di kampus seperti apa,’’ tutur dia.

Pembantu Dekan FKIP Unsil, Gumilar Mulia, menuturkan bahwa mahasiswi berinisial F memang sudah sebulan ini jarang masuk ke kampus. Saat ujian tengah semester, kata dia, F juga tak pernah mengikutinya. ‘’Kami membuka posko khusus untuk para orangtua yang mengalami hal seperti ini. Kami melakukan dialog dengan para orangtua ini untuk mencari solusinya,’’ tutur Gumilar.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement