Senin 02 May 2011 17:20 WIB
Negara Islam Indonesia

NII tak Akui Nabi Muhammad Sebagai Rasul Terakhir

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Didi Purwadi
Santri sholat sunah di Masjid Lawang Songo, Ponpes Lirboyo, Sabtu (30/4). Ponpes Lirboyo siapkan 1.000 santri untuk dikirim ke 32 daerah guna menangkal penyebaran paham NII dan radikalisme Islam.
Foto: Antara/Arief Priyono
Santri sholat sunah di Masjid Lawang Songo, Ponpes Lirboyo, Sabtu (30/4). Ponpes Lirboyo siapkan 1.000 santri untuk dikirim ke 32 daerah guna menangkal penyebaran paham NII dan radikalisme Islam.

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO - Muhammad Nuski, staf pengajar Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang pernah mendampingi sejumlah mahasiswa yang terpengaruh ideologi NII pada tahun 2009-2010, menyebutkan NII mengajarkan ajaran Islam yang sudah menyimpang.

Dalam doktrin yang disampaikan kepada calon anggota NII, itu disebutkan bahwa masih ada rasul-rasul lain setelah Nabi Muhammad SAW. ''Rasul inilah yang kemudian membaiat mereka sebagai anggota NII,'' kata Muhammad Nuski.

Berdasarkan data tersebut, Nuski mengatakan bahwa aparat kepolisian sebenarnya tidak perlu ragu untuk menindak anggota organiasi ini. ''Mereka bukan gerakan makar, kok. Tapi, mereka murni gerakan penipuan dengan cara menyelewengkan ajaran Islam. Jadi, mestinya polisi bisa menjerat mereka dengan pasal penipuan atau penistaan agama,'' katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement