REPUBLIKA.CO.ID,AMMAN - Sekjen Rabitah Ulama Ahlus Sunnah di Mesir, Dr. Shafwat Hijazi, mengatakan bahwa tahapan pembebasan Baitul Maqdis sudah dimulai sejak pelengseran presiden Mesir Hosni Mubarak. Setelah revolusi Mesir, bangsa Mesir kembali untuk membela Al-Quds dan Al-Quds kembali kepada mereka.
Dalam sambutannya di Konferensi "Al-Quds…Hak Asasi Manusia dan Tanggunjawab Umat" yang dibuka agendanya di ibukota Jordania Amman pada Sabtu (11/6) waktu setempat, Hijazi menegaskan bahwa fase pembebasan Baitul Maqdis sudah dimulai sejak hari di mana rezim Mubarak diruntuhkan. Dan dalam waktu dekat, akan tiba masa pengerahan massa mengambil alih Al-Quds.
"Tidak akan ada pembebasan Al-Quds tanpa pengerahan jutaan massa dari seluruh tanah Arab" tegas Hijazi.
Hijazi yang dijuluki dalam konferensi ini sebagai Syeik Revolusi Mesir ini mengisyarakat bahwa aksi 1,3 juta warga Mesir di medan Tahrir dalam revolusi Mesir menegaskan akan melanjutkan aksinya membela Al-Quds dan masjid Al-Aqsha".
Sementara Khalid Abu Arafah, mantan Menteri Urusan Al-Quds yang diancam Israel akan diasingkan, meminta dalam sambutannya kepada hadirin untuk meletakkan masa depan Al-Quds dan rekonsiliasi Palestina di depan mata mereka. "Tugas kalian sejak sekarang sebagai pemikir dan cendikiawan adalah membela Al-Quds,'' tegas Arafah.