REPUBLIKA.CO.ID, SANA’A – Pemerintah Yaman menyatakan telah menangkap beberapa orang yang diduga berusaha membunuh Presiden Ali Abdullah Saleh, Senin (13/6).

Saat ini Saleh masih dalam perawatan di rumah sakit di Saudi karena menderita luka bakar dan terkena pecahan bom dalam serangan terhadap istananya 10 hari sebelumnya. Namun serangan yang dilancarkan salah satu oposisi kuat ini gagal.

Kantor berita Arab saudi, SPA, melaporkan Saleh telah menyampaikan terima kasih kepada Raja Arab Saudi Abdullah atas perawatan yang telah ia terima. Dokter yang merawat Saleh, Mohammad As-Sayani, mengatakan Presiden Yaman itu dalam kondisi baik dan kesehatannya terus membaik.

Konflik di Yaman kian berkobar, termasuk konflik di kota Taiz, yang telah jatuh ke tangan gerilyawan. Bentrokan di kota ini menyebabkan warga mengungsi. Menurut para pejabat, pada Senin (13/6), pengawal Republik Yaman dan anggota suku bersenjata telah menyepakati perjanjian gencatan senjata guna mengakhiri bentrokan yang telah berlangsung dua pekan.

Sementara itu, koran partai Saleh melaporkan, beberapa orang yang diduga terlibat dalam upaya pembunuhan dirinya telah ditangkap dan sedang diinterogasi. Berita tersebut disiarkan setelah gagalnya upaya lain—yang didukung AS dan Eropa—untuk menyelesaikan krisis politik di Yaman, ketika Saleh tak mengacuhkan tuntutan oposisi agar ia segera melepaskan jabatannya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika