REPUBLIKA.CO.ID, PREAH VIHEAR - Kamboja pada Sabtu menarik pasukan untuk kelima kalinya dari daerah perbatasan yang disengketakan dengan Thailand. Pasukan Brigade Nomor Sembilan yang ditempatkan di kaki daerah Chreng Chak, di sisi kiri candi Preah Vihear, telah ditarik kembali ke barak mereka di kabupaten Chorm Kasan provinsi, Preah Vihear, Sabtu (20/8) pagi.
Berbicara pada saat penarikan pasukan, Jenderal Kun Kim, Wakil Komandan Kepala Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja, mengatakan penarikan kembali pasukan telah dilakukan atas perintah Perdana Menteri, Hun Sen, karena ketegangan militer dengan Thailand telah mereda sejak Partai Pheu Thai menang telak dalam pemilihan umum pada 3 Juli.
Namun, ia mengatakan penarikan sepenuhnya telah dilakukan di daerah perbatasan di luar zona demiliterisasi sementara yang didefinisikan oleh Mahkamah Pengadilan Internasional pada 18 Juli. Diperkirakan sekitar 1.800 tentara ditarik mundur dari daerah Chreng Chak pada Sabtu.
Sementara itu, Jenderal Chea Dara, wakil komandan Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja untuk Preah Vihear, mengatakan itu bahwa kelima kalinya Kamboja telah menarik kembali pasukannya dari perbatasan dengan Thailand sejak 26 Juli.
Kamboja dan Thailand memiliki konflik perbatasan sporadis atas sengketa wilayah di dekat candi Preah Vihear sejak UNESCO mendaftar candi Kamboja Preah Vihear sebagai Situs Warisan Dunia pada 7 Juli 2008.
Sejak itu, kedua belah pihak telah membangun kekuatan militer di sepanjang perbatasan dan bentrokan periodik telah terjadi, yang mengakibatkan kematian tentara dan warga sipil di kedua pihak.
Namun, ketegangan militer telah mereda sejak Partai Pheu Thai yang didirikan mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra menang telak dalam pemilihan umum Juli lalu. Kemenangan itu mengantarkan adik Thaksin, Yinluck Shinawatra, tampil sebagai perdana menteri kerajaan Thailand.