REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI--Terkait insiden kerusuhan di Ambon, Polda Metro Jaya melakukan langkah antisipasi dan pengamanan dengan melakukan razia senjata tajam. Hal ini dilakukan di wilayah pelabuhan dan terminal.
Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sujarno, mengatakan, razia dilakukan sebagai langkah antisipasi perkembangan insiden di Ambon. Meskipun, katanya, pengamanan dan upaya pencegahan tetap menitikberatkan di wilayah sekitar Ambon. "Kita meningkatkan kegiatan di sini, agar tidak memberikan kontribusi ke sana," katanya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/9).
Sujarno mengatakan, razia dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok dengan menyasar senjata tajam, senjata api dan bahan peledak. Polisi melakukan upaya penggeledahan penumpang yang akan naik ke kapal. "Terutama yang mengarah ke Indonesia bagian Timur," katanya.
Razia ini, kata Sujarno, mulai dilakukan sejak Selasa (13/9) lalu. Rencananya, polisi akan terus mengintensifkan kegiatan razia hingga satu minggu ke depan. Selain di pelabuhan, polisi juga melakukan razia di terminal utama, seperti Terminal Pulo Gadung dan Kampung Rambutan.
Untuk razia ini, kata Sujarno, petugas kepolisian wilayah akan dibantu oleh petugas Brimob Polda Metro Jaya. Khusus di pelabuhan, selain menggunakan alat pemindai, polisi juga mengerahkan anjing pelacak. "Kita lakukan ketika ada jadwal pemberangkatan," katanya.
Di Tanjung Priok, selama razia, polisi sudah menyita sekitar 28 senjata tajam berbagai jenis. Di antaranya badik, celurit dan pisau. Kepada pemiliknya, polisi hanya memberi himbauan dan pengarahan. "Mereka tetap dapat meneruskan perjalanan," ujarnya.