REPUBLIKA, KAIRO--Korban jiwa akibat gelombang paling akhir kerusuhan di Mesir antara pemrotes dan pasukan keamanan telah mencapai 41, kata Kementerian Kesehatan, Kamis (24/11).
Bentrokan telah berkecamuk sejak Sabtu (19/11) antara polisi dan pemrotes yang menuntut militer, yang berkuasa, menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil.
Kebanyakan kerusuhan telah berpusat di sekitar Bundaran At-Tahrir di ibu kota Mesir, Kairo, pusat lambang protes yang menggulingkan Hosni Mubarak pada Februai.
Kementerian Kesehatan menyatakan 36 orang telah tewas di ibu kota Mesir itu, demikian laporan kantor berita resmi MENA.
Sebanyak empat orang lagi tewas di Ismailiya dan di Iskandriyah, kota besar kedua di Mesir, tempat bentrokan baru terjadi pada Kamis (24/11) antara pasukan keamanan dan pemrotes, yang melempar batu dan meneriakkan slogan yang mencela kekerasan oleh polisi.
Seorang demonstran ditembak hingga tewas di kota Mesra Matruh di bagian barat-laut negeri tersebut pada Rabu (23/11). Saat itu, pasukan keamanan bentrok dengan demonstran yang berusaha menyerbu satu kantor polisi.