REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kabareskrim Polri Komjen Sutarman tidak yakin dengan adanya gambar dan video kekerasan oleh aparat dan konflik tanah yang terjadi di Mesuji, Lampung. Menurut Sutarman, kepolisian mendapat semua itu dari kiriman pihak-pihak tidak bertanggungjawab.
Adanya aktivitas kekerasan itu belum tentu benar, sehingga belum bisa dipastikan pelaku kekerasan terhadap warga adalah Brimob. "Itu gambarnya dari mana? Itu benar apa tidak? Karena itu kejadiannya sudah lama. Jadi belum dipastikan," sanggah Sutarman kepada wartawan di Istana Bogor, Rabu (14/12).
Sutarman balik mempertanyakan pihak-pihak tertentu yang mencoba menyudutkan polisi dalam kapasitas sebagai lembaga. Ia tidak yakin Brimob tega berbuat seperti itu.
Lagipula, imbuhnya, aparat juga punya hati nurani. "Saya kira petugas kita nggak sadis seperti itu. Pengirim gambar seperti itu ingin menimbulkan berbagai ketidaksenangan kepada institusi," kata Sutarman.
Puluhan warga Mesuji, Lampung, mengadu ke Komisi III DPR, Rabu (14/12). Mereka melaporkan pembunuhan keji yang diduga dilakukan oleh aparat penegak hukum awal tahun ini
Perbuatan tersebut dilakukan saat penggusuran terhadap masyarakat dilakukan. Atas insiden mengerikan itu sekitar 30 warga Lampung tewas.