Selasa 20 Mar 2012 20:47 WIB

Serangan Tomcat Semakin Meluas

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Chairul Akhmad
Serangga Tomcat atau kumbang Rove.
Foto: indoforum.org
Serangga Tomcat atau kumbang Rove.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Warga Surabaya semakin resah dengan keberadaan serangga Tomcat. Pasalnya, serangga yang disebut kumbang Rove itu sudah menyebar ke berbagai wilayah di Surabaya.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Surabaya, sudah ada 28 titik yang terkena serangan Tomcat. "Wabah ini memang sudah merata ke sejumlah daerah sejak satu minggu lalu," jelas Kepala Bidang Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Surabaya, Alex Siahaya, Selasa (20/3).

Alex menjelaskan, Tomcat pertama kali diketahui menyerang apartemen di daerah Pakuwon sekitar tiga pekan lalu. Namun, kini sudah merata ke sejumlah daerah seperti Gubeng, Kertajaya, Semolowaru, Kenjeran, Sukolilo, Rungkut, Dukuh Pakis, Banyu urip, Mulyorejo, Sukomanunggal, dan Gununganyar.

Lebih lanjut Alex menambahkan, dari 28 titik yang ada, sekitar 18 titik diserang serangga dengan jumlah populasi cukup besar, yakni mencapai 100 ekor. "Bahkan laporan terakhir, di sebuah rusun Tanah Kali Kedinding, jumlah Tomcat bila dtimbang dan dimasukkan ke dalam plastik, beratnya mencapai satu kilogram," bebernya.

Menurutnya, mewabahnya Tomcat disebabkan berkurangnya keseimbangan lingkungan. Banyak lahan pertanian ataupun persawahan yang dijadikan perumahan. Hal itu menyebabkan serangga tersebut mencari tempat lain dan menyebar kemana-mana.

Alex berharap agar warga tidak perlu resah dengan keberadaan Tomcat. Karena sebenarnya binatang itu tidak menggigit ataupun menyengat. Namun, yang perlu dilakukan ketika terserang adalah dengan tidak menepuknya, cukup digibas saja sehingga Tomcat itu terjatuh. "Karena kalau ditepuk, Tomcat akan mengeluarkan Toksinnya yang beracun itu," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement