REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 345 siswa SMP/MTs di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional (UN) tahun ini. Jumlah tersebut hanya 0,716 persen dari 48.127 siswa SMP/MTs se-DIY. Pengumuman kelulusan tingkat SMP/MTs sendiri akan dilakukan secara serempak di Indonesia termasuk DIY pada Sabtu, (2/6).
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Provinsi DIY, Baskara Aji mengatakan, dari jumlah siswa yang tidak lulus tersebut 131 siswa berasal dari sekolah di Kabupaten Gunungkidul, 78 siswa dari Kabupaten Kulonprogo, 67 siswa dari Kabupaten Sleman, 38 dari Kabupaten Bantul dan 31 orang dari Kota Yogyakarta.
"Nilai rata-rata terbaik UN tahun ini adalah di mata pelajaran Bahasa Indonesia sebesar 8,47 dan rata-rata terendah 6,68," terangnya Aji pada temu pers di kantor Dikpora Provinsi DIY, Jumat (1/6).
Nilai UN tertinggi di DIY kata dia, ada di mata pelajaran Matematika dengan nilai sempurna 10 dan nilai terendah di mata pelajaran Bahasa Ingris dengan nilai 1,80. "Ini mungkin belajar dari pengalaman dua tahun lalu Bahasa Indonesia nilainya jelek sehingga digenjot dan sekarang yang jelek justru Bahasa Ingris," tambahnya.
Menurutnya, hasil UN tingkat SMP/MTs ini akan digunakan sebagai acuan untuk masuk ke jenjang SMA. Karenanya mulai Sabtu Dikpora akan menampilkan sebaran nilai UN tingkat DIY di website milik dinas tersebut. Sebaran nilai tersebut akan ditampilkan per wilayah dari 5 kabupaten/kota di DIY. Dengan begitu para siswa bisa memperkirakan diri masuk ke SMA mana untuk melanjutkan studi.
"Sosialisasi hasil UN sudah kita berikan ke masing-masing kepala sekolah. Pengumuman akan dilakukan serentak pukul 10.00 WIB Sabtu. Kita berharap tidak akan ada konvoi kendaraan pada pengumuman kelulusan tingkat SMP ini," tegasnya.