REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR - Reka ulang kasus penembakan satuan pengamanan (satpam) Institut Pertanian Bogor di gelar di lima lokasi berbeda. Hari ini, rekonstruksi kasus belum dilakukan di seluruh lokasi yang dijadwalkan, melainkan hanya di empat lokasi.
Lokasi pertama di warung dekat Kepolisian Sektor Dramaga, lokasi ke dua di Alfamidi, ketiga di Masjid Alhurriyah IPB dan hutan tempat pembuangan motor serta Kemang tempat kos pelaku. Rincian itu disampaikan,Kabag Ops Kepolisian Resor (Polres) Bogor, Kompol Yudianto A Nugroho, Jumat (29/6).
Yudi mengatakan, reka ulang dimulai dari pukul 09.00 WIB, diawali di sebuah warung yang berlokasi di belakang Kepolisian Sektor (Polsek) Dramaga. Di warung tersebut para pelaku sempat beristirahat minum dan membeli sendal.
"Mereka rencananya mau masuk dari depan, tapi karena pintu depan banyak penjaga, mereka memilih masuk dari pintu belakang kampus," kata Kompol Yudi. Setelah mengambil sejumlah adegan di lokasi tersebut, petugas lalu melakukan reka ulang ke dua di depan Alfamidi Jalan Raya Dramaga.
Disana pelaku mencuri sepeda motor jenis vario berwarna hitam. "Aksi ke dua pelaku terekam kamera CCTV. Dari sanalah petugas mendapatkan wajah para pelaku," kata Yudi.
Menurut Kompol Yudi, aksi di Alfamidi terjadi sehari sebelum peristiwa penembakan. Pelaku rupanya terlebih dulu mencuri di Alfamidi pada Kamis (24/5).
Lalu keesokan harinya pelaku melakukan aksi di Kampus IPB Dramaga, Jumat (25/5). Sebelum masuk ke IPB, pelaku sempat singgah ke sebuah warung, disana mereka membeli minuman dan sendal.
Setelah dari warung, keduanya bergerak ke Kampus IPB Dramaga, lalu mereka memarkirkan sepeda motor di areal parkir Mesjid Al Hurriyah. Dalam reka adegan, sebelum melakukan aksinya, ke dua pelaku terlihat mengintai sepeda motor yang akan dicurinya.
Gerak-gerik pelakupun terlihat janggal. Sesaat sebelum orang melaksanakan shalat Jumat, pelaku malah mencoba keluar dari komplek mesjid. Melihat kejanggalan tersebut dua satpam IPB yang sedang bertugas yakni Supriatna dan Gunawan langsung mendekati pelaku.
Tidak lama setelah itu, terjadi perkelahian antara ke dua satpam IPB dan dua pelaku, disusul kehadiran Suhardi yang mencoba menolong rekannya. "Dari reka ulang ini diketahui sebelum menembak korbannya pelaku sempat menodongkan senjata ke korban," kata Yudi.
Dalam reka ulang tersebut menghadirkan lima orang saksi, sementara dua korban Supriatna dan Suhardi diperagakan oleh petugas keamanan IPB. Sementara itu, Gunawan yang menjadi saksi pertama dalam peristiwa tersebut mengaku belum bisa melupakan kejadian yang menyebabkan dua rekannya tewas.
Gunawan mengaku hingga kini masih trauma jika mengingat peristiwa tersebut. "Kadang kalau lagi dinas dan patroli di sekitar lokasi, saya masih sering menangis. Saya ingat pengorbanan teman-teman saya saat itu," kata Gunawan.
Saat melakukan reka ulang, Gunawan sengaja mengenakan seragam yang sama digunakannya saat peristiwa terjadi. Di bagian lutut celana tersebut terdapat bekas lecet saat Gunawan menghindari todongan senjata api pelaku.
"Saya sengaja menggunakan seragam yang sama agar ke dua pelaku ingat saya," katanya.
Pelaksanaan reka ulang disaksikan puluhan warga yang tinggal di sekitar kampus. Dalam reka ulang yang dihadiri ke dua pelaku yakni Unyil dan MH atau Mamay, terlihat santai melakukan adegan demi adegan.
Warga yang geram kepada pelaku berkali-kali meneriaki keduannya saat rekonstruksi dilaksanakan. "Saya tidak menyangka ternyata pelakunya masih muda-muda. Apalagi yang kena tembak itu," kata Sri salah satu warga yang datang ke lokasi.
Setelah melakukan rekonstruksi di parkiran Masjid Al Hurriyah, reka ulang dilanjutkan ke arah hutan di luar kmapus IPB. Di sana ke dua pelaku membuang motor curiannya dan melarikan diri. Reka ulang berlangsung dengan merekam sekitar 100 adegan.