REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Unit usaha strategis PT Garuda Indonesia, Citilink mengkaji kemungkinan membuka rute baru ke Australia. Hal ini diutarakan Senior Vice President Citilink, Arif Wibowo disela-sela seremonial penerimaan Air Operation Certificate (AOC), Kamis (5/7).
Ia mengaku rencana ini bakal direalisasikan pada 2013 mendatang. "Ini kita lakukan seiring rencana penambahan penerbangan regional (Asia-Pasific) pada tahun depan," katanya.
Ia mengatakan penerbangan ke Australia masih dimungkinkan karena tidak melebihi durasi terbang pesawat Citilink yang maksimum selama tiga jam. Selain ke Australia, ia mengaku penambahan rute regional juga akan dilakukan untuk tujuan Singapura dan Malaysia.
Pada 2012 ini, Citilink berencana memperkuat domestik. Ia mengaku sudah mengantongi 70 surat izin usaha penerbangan (SIUP) 70 penerbangan domestik.
Sementara itu, Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar mengaku bakal menunjuk tiga direksi baru untuk memimpin Citilink. Meski belum mengumumkan secara resmi spin off (pemisahan), diberikannya Air Operation Sertificate (AOC) untuk Citilink membuat Garuda harus memisahkan manajemen unit usahanya itu.
Tiga direksi baru itu terdiri dari Direktur Utama, Direktur Produksi dan Direktur Keuangan. "Untuk Dirutnya ditempati Arif Wibowo, sementara Hadinoto menjabat sebagai Direktur Produksi dan Albert Burhan menjabat sebagai Direktur Keuangan," jelasnya.
Di kesempatan yang sama Dirjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan Herry Bhakti, mengatakan, AOC kepada Citilink diharapkan bisa menggenjot pertumbuhan maskapai yang menjual jasa penerbangan murah. "Low cost saat ini baru tumbuh 15 hingga 20 persen," katanya.