Rabu 25 Jul 2012 14:47 WIB

Rusia Harapkan Komitmen Suriah Soal Senjata Kimia

Bendera Suriah dan Rusia. (Ilustrasi)
Bendera Suriah dan Rusia. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia mengharapkan pihak berwenang Suriah untuk secara ketat menghormati kewajibannya berdasarkan larangan internasional terhadap senjata kimia, kata Kementerian Luar Negeri Rusia Selasa.

Kementerian itu mengatakan dalam satu pernyataan bahwa Rusia telah memperingatkan pernyataan pengumuman Kementerian Luar Negeri Suriah tentang kemungkinan penggunaan negara senjata kimia dalam kasus agresi asing.

"Dalam hubungan ini, kami ingin menekankan bahwa pada tahun 1968 Suriah bergabung dan meratifikasi Protokol Jenewa tahun 1925, yang melarang penggunaan asphyxiating, gas beracun atau lainnya dalam perang," kata kementerian itu.

Rusia berharap pemerintah Suriah untuk terus mengikuti kewajiban internasional mereka di masa depan, katanya menambahkan.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah Senin mengatakan bahwa senjata kimia atau kuman, yang dimonitor dan dijaga oleh tentara Suriah, akan digunakan secara ketat dalam kasus agresi luar tertentu.

Juru bicara itu juga menekankan senjata tersebut tidak akan pernah digunakan dalam perang domestik atau terhadap orang-orang Suriah di tengah krisis saat ini, "tidak peduli bagaimana krisis ini berkembang."

Setelah pengumuman Suriah tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah menyatakan keprihatinan mereka atas kemungkinan penggunaan senjata kimia oleh Suriah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement