REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia tidak pernah memasok Suriah dengan senjata kimia, kata seorang pejabat senior Rusia yang bertanggung jawab atas keamanan senjata kimia pada Selasa (21/8).
"Saya tidak akan mengatakan senjata kimia yang dimiliki oleh Damaskus itu dibuat oleh Uni Soviet atau Rusia tidak memasok Suriah dengan senjata kimia," Kata Vladimir Mandych, wakil kepala Departemen Federal untuk Penyimpanan Aman dan Pembuangan Senjata Kimia.
Dia menekankan situasi di Suriah telah menyoroti kebutuhan kendali internasional atas penyimpanan dan penggunaan senjata kimia. Pada Juli, para pejabat senior Suriah mengatakan bahwa Damaskus tidak akan menggunakan senjata kimia kecuali diserang oleh pasukan asing.
"Ketika konflik pecah di Suriah dan pihak berwenang berbicara tentang kemungkinan menggunakan senjata kimia untuk tujuan pertahanan, semua ini menawarkan argumen lain yang mendukung sepenuhnya membuang senjata itu di seluruh dunia," kata Mandych.
Dia menambahkan, pernyataan tersebut bertentangan dengan Konvensi PBB tentang larangan senjata kimia, dan Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia harus mengatasi masalah ini. Pejabat itu juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah guna mencegah senjata kimia digunakan di berbagai kawasan.
Konvensi tentang Pelarangan Senjata Kimia tersebut termasuk memproduksi, pembangunan, penimbunan dan penggunaan senjata kimia serta pemusnahannya ditandatangani pada tahun 1993. Delapan negara belum menandatangani Konvensi itu, termasuk Suriah.