Senin 03 Sep 2012 17:01 WIB

Ada Pemberi Kuasa Dibalik Bentrok Cengkareng, Masih Diburu

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat akan memanggil pemberi kuasa  bentrokan yang terjadi antara dua kelompok di Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (28/8) lalu.

Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Suntana, mengatakan, Kelompok John Kei bergerak berdasarkan surat perintah dari seorang pemberi kuasa. Oleh karena itu, pihak kepolisian akan menelusuri siapa pemberi kuasa ke kelompok Kei yang menyerang kelompok Herkules dalam perebutan lahan sengkata tersebut.

"Ada kelompok lain (Kei) yang berdasar surat kuasa mereka menyerang kelompok disana (Herkules), untuk itu sedang kami telusuri orang yang memberikan kuasa tersebut," ujar Suntana, Senin (3/9).

Suntana menuturkan, pemilik lahan kosong yang menjadi sengketa tersebut ada tiga orang. Pemilik asli lahan tersebut adalah seorang perempuan berinisial E yang saat ini berada di Australia.

Perempuan tersebut memberikan kuasa kepada warga yang ada di daerah itu. Namun,  warga yang diberikan kuasa memberikan kuasa ke orang lain, sehingga ada tiga pihak yang memiliki kuasa atas lahan tersebut.

Saat ditanya lebih lanjut, Suntana mengaku tidak begitu ingat ketiga pihak yang kini meperebutkan tanah itu. Kendati demikian, proses pemeriksaan masih terus dilakukan.  "Dalam waktu dekat kami akan panggil pihak-pihak yang terkait dengan lahan tersebut, termasuk pemilik dan yang diberi kuasa atas lahan tersebut," ujarnya

Bbentrokan massa terjadi di sebuah lahan kosong di samping Komplek Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu (29/8) siang. Bentrokan diduga dipicu perebutan lahan antara dua kelompok massa yang belakangan diketahui kelompok John Kei dan kelompok Hercules.

Akibat bentrokan tersebut satu orang tewas terkena tembakan polisi saat hendak melarikan diri. Sedangkan satu orang lainnya masih dirawat di RSUD Cengkareng karena luka tembak di punggung.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement