REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Argentina menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap memanasnya agresi yang dilakukan Israel dan Palestina di Jalur Gaza, Senin (19/11) waktu setempat, serta meminta agar Dewan Keamanan PBB melakukan intervensi.
Presiden Argentina, Cristina Fernandez, mengirimkan sepucuk surat kepada Presiden Dewan Keamanan PBB saat ini, Singh Puri, yang mendesak DK PBB untuk membantu agar kekerasan yang berlangsung segera diakhiri.
"Jumat lalu, saya menerima telepon dari Presiden Mesir, Mohammed Mursi, yang meminta dukungan untuk mencegah bertambahnya korban sipil di Jalur Gaza," kata Fernandez dalam surat itu, seperti dikutip kantor berita Xinhua.
"Kami terkejut dengan jumlah anak-anak yang ikut menjadi bagian dari ratusan korban dan ribuan orang yang terluka akibat aksi tersebut," katanya.
Dengan baru terpilihnya Argentina sebagai anggota Dewan Keamanan selama dua tahun, Fernandez mengatakan maka sudah menjadi kewajibannya untuk menyikapi isu yang berkepanjangan itu.
Sejak Rabu pekan lalu, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap militan Hamas di Gaza yang menyebabkan tewasnya seorang komandan militer Hamas. Israel juga mengancam akan menginvasi daerah tersebut.
Pada hari sama, Dewan Keamanan PBB langsung mengadakan pertemuan darurat untuk membicarakan serangan Israel itu, namun ternyata hingga saat ini pertemuan tersebut belum membuahkan tindakan nyata.
Para diplomat PBB menjelaskan, kegagalan Dewan Keamanan disebabkan oleh keinginan Amerika Serikat melindungi Israel yang merupakan sekutu dekatnya.