REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kecaman internasional tidak membuat Israel mengurungkan niatnya menghentikan semua rencana pembangunan di wilayah yang bukan miliknya.
Tidak kurang dari 4.500 unit rumah tinggal kembali direncanakan pembangunanannya di Yerusalem Timur.
Kementerian Dalam Negeri Israel mengatakan, sebuah panel membahas rencana pembangunan tersebut. Persetujuan akan didapatkan dalam pekan ini.
Pembangunan tersebut adalah pemenuhan rencana pembangunan 6.000 unit rumah tinggal untuk 40 ribu warga Yahudi. Juru Bicara Kementerian Efrat Orbach mengatakan, persetujuan awal telah diberikan untuk 1.500 unit di pemukiman Ramat Shlomo.
"Dua pemukiman bernama Givat Hamatos dan Gilo bisa kami mulai (pembangunannya) pekan mendatang," kata Orbach, Rabu (19/12).