REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Umum Syariah (BUS) berupaya meningkatkan modal bisnisnya. Hal ini menyusul adanya aturan Bank Indonesia (BI) mengenai izin berjenjang (multiple license). Bank Mega Syariah mialnya, memasukkan penambahan modal dalam rencana bisnisnya.
"Kami ada rencana penambahan modal sebesar 100 persen dari profit yang diperoleh di 2013, lebih kurang sebesar Rp 200 miliar," ujar Direktur Utama Bank Mega Syariah, Benny Witjaksono, kepada Republika, Senin (4/1).
Benny menyebut, penambahan modal sangat berarti penting bagi Bank Mega Syariah. Pasalnya pemegang saham dan manajemen Bank Mega Syariah berkomitmen masuk pada kategori BUKU II.
Untuk menjangkau tujuan tersebut, modal Bank Mega Syariah harus lebih dari Rp 1 triliun dalam kurun waktu selambat-lambatnya dua tahun ke depan. Modal Bank Mega Syariah sendiri saat ini sebesar Rp 600 miliar.