Kamis 28 Mar 2013 18:26 WIB

Pemerintah Siapkan Mekanisme Baru Kurangi Subsidi BBM

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Chairul Tanjung
Foto: kampungtki.com
Chairul Tanjung

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Pemerintah belum bisa memutuskan nasib sektor migas, khususnya bahan bakar minyak (BBM). Tetapi pemerintah mengaku sedang menyiapkan mekanisme tertentu yang lebih jitu dibandingkan harus menaikan harga BBM bersubsidi. 

Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN), Chairul Tanjung mengatakan telah merekomendasikan beberapa hal kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan para menteri bidang ekonomi saat rapat terbatas di Nusa Dua, Kamis (28/3). Ia menyarankan mekanisme tertentu agar pengendalian subsidi BBM bisa dilakukan. "Tidak berupa kenaikan harga BBM, tapi adalah mekanisme tertentu," katanya, Kamis (28/3). 

Meski pun belum membocorkan mekanisme yang dimaksud, namun ia yakin mekanisme yang ditawarkan itu bisa mengurangi subsidi BBM dengan signifikan. Ia menjelaskan konsumsi bbm di tanah air terus meningkat seiring dengan jumlah pemakai kendaraan bermotor.

Namun subsidi pemerintah untuk BBM sudah jauh melampaui investasi di bidang permodalan mau pun belanja sosial. Belum lagi dana subsidi BBM itu lebih banyak dinikmati oleh golongan menegah ke atas. Meski begitu, KEN hanya bisa merekomendasikan kebijakan mengenai BBM. Sebab, pemerintah nantinya yang akan memutuskan. 

Rencananya, pemerintah masih akan melakukan rapat pekan depan. "Hasilnya masih akan dirumuskan lagi dengan menteri perekonomian, menteri keuangan, menteri ESDM pekan depan. Dari situ semoga diharapkan bisa segera ada keputusan mengenai subsidi BBM," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement