REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Beberapa sekolah menengah atas dan sederajat di Kota Semarang, Jawa Tengah menyatakan tidak kesulitan atau menghadapi kendala dalam penerapan mekanisme baru ujian nasional (UN) tahun 2013.
"Secara teknis, mekanisme UN tahun ini memang berbeda dibanding tahun 2012. Namun, Alhamdulillah semuanya berjalan lancar hingga hari terakhir ini," kata Kepala SMK Negeri 11 Semarang M. Ishom di Semarang, Rabu (17/4).
Mekanisme baru UN yang dimaksudkan, kata dia, antara lain pemakaian sistem "barcode", pembagian 20 paket soal, dan penyatuan lembar soal dan jawab UN. Semua mekanisme baru itu, ujarnya, telah tersosialisasikan baik.
Ia mengatakan kendala yang sempat dikhawatirkan, seperti kerusakan naskah UN sehingga harus menggunakan naskah cadangan dan ketidakpahaman siswa atas mekanisme baru itu ternyata tidak terjadi selama pelaksanaan UN.
"Hingga hari terakhir UN untuk SMK, tidak ada naskah cadangan yang terpakai. Saya rasa siswa sudah paham mekanisme baru UN ini, termasuk guru pengawasnya. Jumlah peserta UN di sekolah ini 499 siswa," kata Ishom.
Senada dengan itu, Kepala SMK Negeri 6 Semarang Supriyanto mengakui kelancaran pelaksanaan UN hingga hari terakhir meski secara teknis ada penerapan mekanisme baru UN, terutama penyatuan lembar soal dan jawab UN.
"Tidak ada masalah, semuanya lancar. Sebelumnya, siswa juga sudah kami sosialisasikan terkait mekanisme baru itu. Naskah cadangan juga tidak ada yang terpakai hingga hari terakhir pelaksanaan UN (17/4)," katanya.
Ia mengakui beberapa siswa memang mengeluhkan sulitnya soal Matematika, tetapi pihaknya belum bisa menyimpulkan karena masih sebatas laporan dari siswa.