REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis First Asia Capital David Sutyanto mengungkapkan saham sektor infrastruktur masih akan menjanjikan hingga akhir tahun. Pasalnya pertumbuhan konstruksi masih tinggi. "Permintaan sektor konstruksi masih tinggi dan emiten seperti Waskita memiliki order book yang bagus," kata David, Kamis (18/4).
Ia menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak akan memberi dampak buruk pada saham sektor konstruksi. Sebaliknya kenaikan harga BBM justru akan memberikan dampak yang positif bagi emiten-emiten sektor ini.
Pasalnya dengan naiknya harga bahan bakar maka alokasi subsidi akan dialihkan ke sektor lain, termasuk sektor infrastruktur. Dengan demikian kebutuhan akan permintaan proyek infrastruktur akan tinggi.
Namun demikian sektor ini bukan tidak memiliki kendala. Kendala yang dihadapi oleh sektor konstruksi adalah keterlambatan anggaran yang menghambat kerja perseroan. "Kalau anggaran tidak cari perseroan tidak bisa bekerja," ujar David.