REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menyatakan Ujian Nasional (UN) untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat nanti, pelaksanaannya harus lebih baik.
Hak ini ditekankan, mengingat pelaksanaan UN untuk tingkat SMA dan sederajat di minggu ini, berlangsung tidak serentak.
Selain tidak berlangsung secara serentak di 34 provinsi di Indonesia, pelaksanaan UN tingkat SMA minggu ini pun dinilai seluruh masyarakat kacau. Setidaknya, 11 provinsi di Indonesia tidak melangsungkan UN SMA pada Senin, (15/4) lalu.
Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Somad mengharapkan, sejumlah kekurangan dan ketidaksempurnaan yang terjadi di penyelenggaraan UN SMA tidak boleh terjadi di tanggal 22 April mendatang.
''Untuk UN SMP nanti, kekurangan-kekurangan yang terjadi kemarin itu harus diklarifikasi, dicari kesalahannya di mana,'' ujar Idris, Jumat (19/4) di Balai Kota, Depok.
Ia menjelaskan, walau tidak separah seperti di 11 provinsi lainnya, pelaksanaan UN tingkat SMA di Depok pun terdapat kendala. ''Di Depok terjadi kekurangan soal di lima MAN, lima sekolah. Ini rata-rata SMA swasta,'' ucapnya.
Meski Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI telah meminta maaf atas terjadinya sejumlah kesalahan teknis saat UN, ketelitian pihak-pihak terkait tetap harus ditingkatkan saat pelaksanaan UN SMP nanti.