Jumat 03 May 2013 09:02 WIB

Hamas Tolak Usulan Pertukaran Tanah Dengan Israel

Ismail Haneya
Ismail Haneya

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Perdana Menteri HAMAS di Jalur Gaza, Ismail Haneya, Kamis (2/5) menolak dukungan negara Arab bagi pertukaran tanah guna menyelesaikan konflik Palestina-Israel.

"Perbatasan kami adalah tanah Palestina yang bersejarah. tanah itu adalah tanah kami dan kami menolak gagasan Arab," kata Haneya dalam satu pernyataan singkat.

Pada Selasa (30/4), para menteri Arab --yang dipimpin oleh menteri luar negeri Qatar-- memberitahu Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, bahwa Liga Arab tak keberatan dengan kesepakatan pertukaran tanah terbatas yang disepakati antara Israel dan Palestina.

Sikap Arab tersebut dimaksudkan untuk mendukung pemimpin Palestina yang berpusat di Tepi Barat Sungai Jordan bagi kemungkinan dilanjutkannya pembicaraan perdamaian dengan Isra.

"Ini adalah konsesi yang tak bisa diterima," kata Haneya sebagaimana dilaporkan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat.

Ia menyalahkan pesaingnya di Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) karena memberi lampu hijau bagi gagasan pertukaran tanah. Haneya kembali menyampaikan pendirian Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) bahwa perlawanan bersenjata adalah pilihan strategis bagi rakyat Palestina.

''Apa yang telah diambil melalui kekerasan hanya dapat direbut kembali melalui kekuatan,'' katanya.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement