REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Koleksi zebra di Kebun Binatang Surabaya (KBS) bertambah, menyusul kelahiran seekor zebra betina yang diberi nama Mentari.
"Mentari ini lahir pada 1 Juni lalu. Mentari ini anak dari pasangan zebra Arusa (betina) dan Joko (jantan). Sayangnya, Joko mati karena menabrak tembok saat Arusa hamil tua. Dengan kehadiran Mentari ini maka jumlah zebra di KBS ada dua ekor seperti dulu," kata Humas KBS Agus Supangat di Surabaya, Selasa (4/6).
Menurutnya, proses kelahiran Mentari ini berjalan dengan lancar. Kondisi Mentari cukup sehat. Dan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tim kesehatan satwa, Mentari tidak perlu dipisahkan dengan induknya.
Meski sudah ada dua zebra, Agus mengaku pihaknya akan berupaya mendatangkan zebra lagi, terutama jantan sebab zebra koleks KBS ini semuanya betina. "Soal kapannya, kami masih terus melakukan koordinasi. Yang pasti, memang perlu kehadiran pejantan zebra karena yang ada hanya betina semua," jelasnya.
Sesuai rencana, Mentari dan Arusa akan ditempatkan di zona Afrika KBS dalam waktu dekat ini. Zona Afrika yang merupakan wahana baru di KBS ini akan dibuka untuk umum tak lama lagi. "Kami akan membuat wahana Afrika, dimana di sana akan dikumpulkan jadi satu beberapa binatang dari Afrika seperti zebra, unta, burung unta hingga jerapah. Dan jerapah itu sudah di KBS yang sekarang lagi dikarantina ," jelasnya.
Pascakematian jerapah (giraffa camelopardalis) yang diberi nama Kliwon di KBS pada 2012 lalu, pihak manajemen berupaya mencari penggantinya. Hasilnya mendapatkan sumbangan jerapah dari Berlin Zoo, Jerman. Jerapah berkelamin jantan ini berumur 1 tahun 9 bulan yang bernama Moritz dan saat ini Moritz masih dalam karantina tim kesehatan satwa KBS.