Sabtu 08 Jun 2013 06:00 WIB

Israel Bebaskan Mantan Menteri Palestina

Tentara Israel
Tentara Israel

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Israel melepaskan mantan Menteri Tahanan Palestina, Wasfi Qabha, setelah menahannya selama dua tahun di penjara administrasi Israel tanpa dakwaan dan pengadilan yang jelas.

''Tentara Israel membawanya ke pembatas jalan Jabara, kota Tulkarem, di Tepi Barat, Kamis sore (7/6), di mana saat melepaskannya di sana disambut oleh ratusan warga, anggota keluarga dan wartawan,'' sebut laporan IMEMC yang dipantau Kantor Berita Islam Mi’raj News Agency.

Setelah pembebasannya, Qabha dipindahkan ke Rumah Sakit Thabit Thabit di Tulkarem untuk pemeriksaan medis umum sebelum menuju rumah.

Qabha terlihat terbiasa ketika tentara Israel mendorong paksa berjalan di atas jalan bypass kasar beraspal di penghalang jalan yang dipasang Israel itu.

Qabha diculik tentara Israel pada 10 Juni 2011 dan ditempatkan di bawah perintah Penahanan Administrasi tanpa tuduhan selama enam bulan di mana Israel memperbarui perintah tersebut empat kali.

Laki-laki yang berumur 50 tahun tersebut diculik dan dipenjarakan tentara Israel sembilan kali dan menghabiskan total 13 tahun di penjara Israel. Dia menderita diabetes dan tekanan darah tinggi.

Saudaranya, Amjad Qabha, saat ini dipenjara di Bersyeba, Tepi Barat. Ia diculik sepuluh tahun yang lalu dan dijatuhi hukuman 19 tahun penjara.

Tentara Israel setiap hari melakukan penculikan terhadap warga Palestina, mereka menangkap para pemuda kisaran 15 hingga 25 tahun sebagai target yang diklaim membahayakan Israel.

Tidak hanya itu, serbuan dan penggeledahan terhadap warga yang tinggal di wilayah jajahan Israel (Tepi Barat dan Alquds) menyebabkan kerusakan-kerusakan properti warga Palestina.

Pusat Dukungan dan HAM khusus Tahanan Palestina, Addameer melaporkan, pada Mei, sekitar 4.979  warga Palestina masih berada di penjara-penjara Israel. Sekitar 156 dari tahanan Palestina termasuk delapan anggota parlemen aktif merupakan tahanan administratif.

sumber : www.mirajnews.com
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement