Jumat 21 Jun 2013 23:13 WIB

PKS Sebut SBY tidak Demokratis Pimpin Kabinet

Presiden SBY.
Foto: IST
Presiden SBY.

REPUBLIKA.CO.ID DEPOK- Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS Fahri Hamzah menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak demokratis dalam memimpin kabinet. "Cara memimpin Presiden SBY tidak demokratis, tidak boleh ada jarak antara menteri dengan presiden," kata Fahri Hamzah dalam "Forum PKS dan Media" di Depok, Jumat (21/6).

Dia mengatakan presiden seharusnya memimpin secara langsung kerja-kerja kabinet dalam sebuah kerja tim. Fahri menjelaskan melalui kerja tim tersebut akan ada perasaan yang kuat antara presiden dengan kabinet. "Kritik kami, kabinet terpecah karena kepemimpinan presiden kurang. Muncul juga faksi dalam kelembagaan negara," ujarnya.

Menurut dia, kepemimpinan perlu teman untuk mengingatkan karena Presiden SBY mengepalai salah satu negara demokratis terbesar di dunia. Fahri menegaskan di era demokrasi saat ini, Indonesia tidak bisa dipimpin dalam bentuk feodal.
"Kita tidak mungkin dipimpin dalam sistem feodal di era demokrasi saat ini. Pemimpin harus asli dan riil," katanya. Fahri mengatakan generasi Indonesia baru akan menyongsong kepemimpinan yang otentik, demokratis, berkultur.

Dia menjelaskan masalah komunikasi di kabinet Presiden SBY tidak baik karena para menteri tidak berada dalam sinergi yang utuh antara satu dengan lain. Hal itu menurut dia berdampak pada tidak tuntasnya perdebatan mengenai rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Ada semacam ketiadaan 'solidarity maker'," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement