REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polrestabes Bandung menerima sejumlah laporan perusakan mobil berplat nomor B (Jakarta), dalam aksi sweping yang dilakukan massa bobotoh Persib di pintu Tol Pasteur Kota Bandung, Sabtu (22/6).
Meski demikian, polisi belum menetapkan tersangka kasus perusakan mobil yang dilaporkan korban ke sejumlah Polsek di wilayah Polrestabes Bandung.
‘’Kami menerima sekitar 13 laporan dari warga yang mobilnya berplas nomor B dirusak oknum bobotoh. Laporannya sedang kita kembangkan,’’kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Drs Sutarno, kepada para wartawan, Ahad (23/6).
Menurut Sutarno, korban yang mengalami perusakan pada mobilnya sebagian warga luar Kota Bandung yang tengah berlibur. Namun ada beberapa warga Bandung yang kebetulan memiliki mobil berplat nomor Jakarta.
Mereka melaporkan kasus perusakan tersebut ke sejumlah polsek antara lain Cidendo, Cidadap, dan beberapa ke Polrestabes Bandung. Selain melaporkan, kata dia, mereka juga meminta pengawalan menuju tempat tujuan di Kota Bandung.
‘’Karena mereka khawatir, mereka pun meminta pengawalan. Permintaan itu kita penuhi karena sebagai bentuk pelayanan kita kepada warga masyarakat,’’ujar dia.
Peristiwa sweping yang dilakukan sejumlah oknum bobotoh Persib di pintu gerbang Tol Pasteur, kata Sutarno, di luar perkiraan polisi. Pasalnya, kata dia, pertandingan tersebut dijadwalkan digelar di Jakarta.
Saat tim Persib bertolak ke Jakarta, polisi tidak menerima laporan dari pengurus Persib. Ia memahami jika pengurus Persib tak melapor karena pertandingan berlangsung di luar Kota Bandung.
"Baru pada Sabtu pukul 14.30 WIB, saya menerima SMS dari masyarakat bahwa ada pengerahan massa bobotoh ke pintu gerbang Tol Pasteur,’’kata dia.
Jumlah bobotoh, lanjut Sutarno, diperkirakan mencapai 5.000 orang. Mereka berkumpul di pintu Tol Pasteur dengan tujuan menjemput bus yang membawa rombongan pemain Persib. Bus tersebut ternyata dirusak oleh sekolmpok orang di Jakarta.