REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu dugaan terjadinya insiden di Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatra Utara karena kapasitas sudah terlalu penuh. Kondisi ini diakui pemerintah jadi persoalan klasik yang belum menemukan solusi permanen.
"Ini sesuatu yang telah kami dengar bahwa ada beberapa lapas melampaui kapasitas. Ini sedang dicarikan solusi yang tepat agar tidak terjadi kelebihan kapsitas," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, Jumat (12/7).
Ia mengatakan aparat penegak hukum telah melaporkan kondisi terakhir lapas kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pun, modus insiden di Lapas Tanjung Gusta sedang dicari dan ditelusuri.
"Sedang dicari tahu. Dari Kemenkumham sudah melakukan penelusuran penyebab persisnya peristiwa semalam," ujarnya.
Pihak kepolisian juga sedang mencari narapidana yang melarikan diri. Sejauh ini, tercatat ada 150 napi melarikan diri dan 50 diantaranya kembali.
"Tentu larinya napi tidak akan kita biarkan, akan dikejar, tidak melihat kasus mereka, siapa mereka, tentu akan dikembalikan sampai kasus mereka selesai," kata Julian.