REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) Kementerian Hukum dan HAM menyatakan kondisi di Lapas Tanjung Gusta, Medan, mulai berangsur pulih. Direktur Jenderal Pas, Mochammad Sueb mengatakan suasana Lapas sudah mulai kondusif pascainsiden.
"Sudah mulai kondusif, meskipun perbaikan terus berjalan," kata Sueb saat dihubungi Republika, Ahad (14/7).
Ia mengatakan, aktivitas narapidana sudah mulai relatif normal. Sueb mencontohkan narapidana yang beragama Islam sudah bisa menjalankan shalat tarawih bersama.
Sueb mengatakan proses perbaikan sarana dan prasarana Lapas yang rusak terus dilakukan. Mengenai kondisi air dan listrik yang sebelumnya menjadi masalah pun terus berusaha dibenahi. Pihaknya sudah meminta bantuan PDAM setempat untuk memasok persedian air.
"Sedangkan untuk listrik memang masih ada sedikit gangguan," ujar Sueb.
Kasubdit Komunikasi Ditjen Pas Akbar Hadi Prabowo mengatakan perbaikan pagar pengaman pun terus dilakukan. Saat ini, ia mengatakan, baru ada satu dari tiga pagar yang sudah selesai diperbaiki. Pagar itu merupakan bagian dari steril area.
Sementara mengenai pengamanan, Akbar berujar pihak TNI dan Kepolisian masih terus berjaga. Meskipun jumlahnya sudah mulai berkurang. Dari tiga SSK sekarang satu SSK masing-masing TNI dan Polri.
Mengenai dokumen narapidana yang ludes terbakar, Akbar mengatakan, pihak Lapas setempat juga terus melakukan pendataan ulang. Akbar mengatakan sebagian besar data narapidana sebenarnya sudah terekam dalam sistem data base Ditjen Pas.
Ia mengatakan, informasi terakhir sudah ada sekitar 2.271 data narapidana yang sudah terkonsolidasi. Namun, Akbar menyampaikan siap berkoordinasi dengan Kanwil setempat mengenai dokumen narapidana itu.
"Apakah sudah terkonsolidasi 100 persen. Kalau belum, berarti yang sisa sekitar 300 akan didata secara manual. Dicek kembali ke pengadilan, kepolisian, kejaksaan," kata dia.