REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kapolda DIY DIY Brigjen Haka Astana mengemukakan belum ditemukan adanya keterkaitan dengan penembakan yang terjadi di daerah lain. Demikian pula motif penembakan itu masih belum bisa diketahui.
Menurut Kapolda, korban terkena dua tembakan di bagian dada kanan dan kiri. Kedua proyektil yang mengenai tubuh korban dipastikan dari senjata yang sama, yakni pistol dengan kaliber 9,19, bukan senjata organik dari instansi tertentu. Namun belum bisa dipastikan jenis pistolnya.
Untuk menguak tabir tersebut, Polda DIY sudah berhasil mintai keterangan terhadap sejumlah orang saksi yang dianggap tahu pada saat kasus tersebut terjadi.
Meski demikian, korban yang merupakan petugas sipir Lapas Wirogunan Agus Susatyo, kata Haka, masih belum dimintai keterangannya karena kondisinya belum memungkinkan.
''Setelah dilakukan operasi, kondisi korban masih dalam perawatan intensif di ICU RS Panti Rapih,''kata dia. Polisi juga belum memeriksa saksi-saksi isteri korban, tetangga dan sebagainya karena masih belum siap.
Lebih lanjut Kapolda menegaskan masih akan menunggu kondisi korban, sebab dari keterangan korban akan mengarah ke pelaku. Dari hasil olah TKP, penembakan itu dilakukan oleh orang yang bukan profesional.
Sebab arah tembakan tidak sebagaimana mereka yang profesional atau terlatih. ''Perkenaannya, merupakan perkenaan acak bukan yang mematikan. Apalagi jarak penembakannya relatif dekat hanya sekitar empat hingga enam meter,''tutur dia.