Ahad 08 Sep 2013 23:10 WIB

Ratusan Perajin Tahu-Tempe Turun ke Jalan Besok

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Ratusan perajin tempe dan tahu dari Kabupaten Sukoharjo dan sekitar berencana melakukan aksi mogok produksi dan turun ke jalan persimpangan Tugu Kartasura, Senin (9/9).

Aksi ini untuk menuntut pemerintah agar segera menstabilkan harga kedelai akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Harga kedelai yang semakin melambung diakui membuat perajin tahu maupun tempe dalam kondisi sekarat.

Joko Jumari, Ketua Paguyuban Pengrajin Tahu Sumber Rejeki Purwogondo, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah mengatakan, saat ini perajin tahu dan tempe sangat terbebani dengan tingginya harga kedelai. Selain itu, akibat melambungnya harga tersebut, kedelai semakin langka ditemukan di pasaran.

Sejak harga kedelai melambung, perajin terpaksa mengerem produksi untuk menstabilkan keuanganya. Terlebih, saat harga kedelai mulai menginjak harga Rp 9500 per kilogram.Perajin terpaksa menanggalkan keuntungan.

''Sejak harga kedelai mulai naik, biaya produksi kami bertambah. Naiknya dua ribu. Sementara, kita butuh kedelai dua kuintal perhari. Jadi, tambahan produksi dua ratus ribu. Berapa jumlah yang harus ditomboki,'' ujar Joko.

Imbas kenaikan harga kedelai sangat terasa di Purwogondo menyusul wilayah tersebut merupakan sentra industri tahu. Hampir seluruh warga yang tercatat ada 30 pengrajin induk dan ratusan perajin kecil di wilayah Purwogondo.

Atas kondisi itulah, pengrajin tahu di Purwogondo memutuskan untuk melakukan aksi, Senin (9/9). Joko mengatakan, aksi tersebut rencananya akan diikuti setidaknya 500 orang yang terdiri dari perajin tahu dan tempe dari Sukoharjo, Boyolali dan  Solo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement