Kamis 31 Oct 2013 18:11 WIB

Akbar Tandjung Minta Golkar Tegas kepada Ratu Atut

Akbar Tandjung
Foto: Republika/Yasin Habibi
Akbar Tandjung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar diminta bersikap tegas terkait kasus yang menyeret Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.

"Saya hanya katakan Partai Golkar perlu ambil sikap yang tegas dan jelas terhadap peristiwa yang terjadi," kata Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Akbar Tandjung saat dijumpai di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Kamis (31/10).

Akbar meminta sikap yang jelas mengingat Atut juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar. "Apakah sepenuhnya kami serahkan pada mekanisme hukum atau apa," kata Akbar.

Dijelaskan Akbar, isu terkait kasus yang menyeret Atut telah berkembang di tengah masyarakat, sehingga dirinya mencemaskan kasus ini akan berdampak pada Partai Golkar. "Terus terang saja tidak bisa katakan Atut itu tidak salah, kan pasti ada sesuatu. Partai Golkar perlu bicarakan secara internal, jangan sampai berdampak pada partai," tegas Akbar.

Akbar mengungkapkan, Banten adalah basis dari partai berlambang pohon beringin itu. Sehingga perlu ada tindakan tegas yang harus segera dilakukan.

Menyinggung sikap Partai Golkar terhadap Atut, dia mengatakan pihaknya masih harus ada pembahasan secara internal. "Oleh karena itu, Saudara Aburizal adakan pertemuan untuk bahas segala peristiwa yang belakangan terjadi," imbuh Akbar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement