REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sekitar 300 orang warga yang tergabung dalam Forum Bali Harmoni mendesak pemerintah melanjutkan rencana mereklamasi Teluk Benoa. Salah seorang pendemo, Wayan Ranten, mengatakan reklamasi dapat membantu menyelamatkan lingkungan sekitar dari ancaman abrasi.
"Reklamasi yang tertata dengan apik, justru dapat mengendalikan dan mengatur pergerakan air laut, terutama pada saat air pasang," katanya.
Hal itu disampaikan Ranten saat melakukan unjukrasa menudukung rencana reklamasi Teluk Benoa. Ranten bersama pendemo lainnya mendatangi gedung DPRD untuk menyampaikan aspirasi, namun tak seorang anggota dewan pun yang menemui mereka.
Petugas di DPRD Bali menyebutkan bahwa anggota DPRD Bali sedang mengikuti bimbingan teknis di Jakarta, sehingga tidak bisa menerima para pengunjukrasa. Aksi demo pendukung reklamasi itu adalah yang kedua kalinya dalam bulan November, setelah demo sebelumnya dilakukan 11 November lalu.
Ranten yang juga juru bicara para pengunjukrasa mengatakan, bahwa pihaknya mendukung kebijakan pemerintah untuk melakukan reklamasi Teluk Benoa dan sekitarnya. Karena kalau reklamasi Teluk Benoa tidak dilakukan, justru bisa menimbulkan abrasi dan air laut akan terus naik ke daratan.
"Kalau air pasang, wilayah kami digenangi air laut dan rekalmasi bisa mengatasi hal itu," katanya.
Saat datang ke gedung DPRD Bali, para pengunjuk rasa mengenakan pakaian adat madya, serta diiringi gamelan tradisional Bali.