REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar penetapan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka sudah menyebar. Mendengar kabar itu, Gerakan Mahasiswa Banten Untuk Rakyat (Gebrak) langsung melakukan demonstrasi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kita merespon sangat baik kabar itu. Kita akan terus dukung KPK dari Atut sebagai tersangka sampai terpidana," kata Juru Bicara Gebrak, Kahfi Nusantara, Selasa (17/12). Gebrak menduga ada keterlibatan orang nomor satu di Banten itu dalam kasus dugaan korupsi.
Kahfi bersama beberapa orang lainnya melakukan orasi di depan Gedung KPK. Beberapa demonstran terlihat melakukan aksi teatrikal dengan balutan lumur di tubuh.
Menurut Kahfi, aksi itu menggambarkan ekspresi Atut dan kawan-kawan yang mulai terseret kasus dugaan korupsi. "Terlihat ekspresi Atut yang sudah banyak bersembunyi, berdalih," kata dia.
Gebrak, menurut Kahfi, menyatakan kekecewaan terhadap kepemimpinan Atut selama ini di Banten. Ia mengatakan, banyak program pemerintahan tidak berjalan dengan baik dan masyarakat tidak terperhatikan.
Ia diantaranya menyoroti masalah pendidikan dan kesehatan. Ia menduga ada permainan di balik proyek-proyek pemerintahan. "Modusnya mengeruk APBD luar biasa," ujar dia.