Jumat 21 Feb 2014 13:34 WIB

Pemerintah Masih Bungkam Soal Perlakuan Buruk Terhadap TKI

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah Aktivis Migrant Care melakukan unjuk rasa di depan Kedubes Malaysia, di Kuningan, Jakarta. Mereka menuntut perlindungan bagi TKI yang bekerja di Malaysia dan mengusut tuntas penembakan brutal oleh polisi Malaysia.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Sejumlah Aktivis Migrant Care melakukan unjuk rasa di depan Kedubes Malaysia, di Kuningan, Jakarta. Mereka menuntut perlindungan bagi TKI yang bekerja di Malaysia dan mengusut tuntas penembakan brutal oleh polisi Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Saudi Arabia membuat perjanjian dengan pemerintah Indonesia yang bertujuan melindungi hak-hak TKI. Sebab selama ini banyak TKI yang diperlukan buruk di negara tersebut.

Menurut BBC, dalam perjanjian antara Saudi Arabia dan Indonesia para TKI maupun TKW dari Indonesia  memiliki hak untuk menyimpan paspornya sendiri. Majikan mereka juga tidak boleh meminta paspor TKI. Selain itu TKI juga memiliki hak untuk berkomunikasi dengan dunia luar.

TKI juga akan mendapatkan hak-haknya seperti gaji bulanan dan waktu untuk libur. Pemerintah Indonesia akan melihat bagaimana perjanjian ini berjalan sebelum melakukan rekruitmen TKI diteruskan. Menanggapi perjanjian itu, Deputi Menkokesra Bidang Koordinasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,  Ina Herawati mengatakan, kalau soal itu tolong ditanyakan kepada Kemenakertrans dan Kementerian  Luar Negeri.

Sebab mereka yang membuat perjanjian antara Arab Saudi dengan Indonesia terkait dengan TKI. Terkait dengan apa yang harus ditekankan oleh Kemenko Kesra dalam hal perlindungan TKW, Ina mengatakan, ia tidak terlibat dalam pembuatan perjanjian itu. “Maaf ya saya sedang rapat,” katanya.

Sementara itu di tempat terpisah Direktur Mediasi Kemenakertrans Sahat Sinurat belum bisa memberikan keterangan. “Maaf ya lagi rapat di luar,” katanya.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement