REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kabupaten Batanghari, Jambi, hingga kini masih kekurangan bidan dan dokter untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah itu.
Dari hasil evaluasi, Batanghari masih membutuhkan tambahan tujuh dokter dan 35 bidang pegawai tidak tetap (PTT), kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari Ayub Khan saat dihubungi, Minggu.
Ia menjelaskan, kekurangan tenaga kesehatan itu terutama untuk ditempatkan di daerah pelosok.
Ayub menjelaskan, di Batanghari saat ini ada delapan Puskesmas perawatan, yang mestinya diisi minimal dua dokter, namun sekarang ini hanya ada satu dokter, bahkan ada beberapa Puskesmas yang sama sekali tidak tersedia dokter.
Ia mencontohkan Puskesmas Sungai Puar, Durian Luncuk dan Jembatan Emas, hingga kini tidak tersedia dokter PNS, yang bertugas hanya dokter PTT.
Di Kabupaten Batanghari terdapat 17 Puskesmas, delapan Puskesmas berstatus perawatan dan sembilan non keperawatan, tenaga dokter PTT yang bertugas di Puskesmas sebanyak 11 orang, sedangkan dokter PNS sebanyak 16 orang.
"Kami menilai jumlah dokter itu masih kurang, setidaknya dibutuhkan tujuh dokter lagi," katanya.
Demikian juga untuk tenaga bidan PTT, Dinas Kesehatan menilai tenaga bidan PTT yang tersedia masih perlu ditambah, bidan PTT saat ini sebanyak 84 orang, sedangkan bidan PNS sebanyak 129 orang.
"Jumalh itu masih kurang, kami perlu mengisi bidan untuk ditempatkan hingga ke dusun," katanya.
Kabupaten Batanghari saat ini memiliki 100 desa dan 13 kelurahan, sementara jumlah tenaga bidan yang tersedia totalnya sebanyak 213 oarng, jumlah itu masih kurang mengingat bidan PNS lebih banyak bertugas di Puskesmas dan pusat kecamatan.
"Kita butuh sekitar 35 bidan PTT untuk memenuhi kekurangan di lapangan," kata Ayub.
Kebutuhan dokter PTT dan bidan PTT telah diusulkan Dinas Kesehatan Batanghari ke pemerintah pusat dengan harapan usulan tersebut bisa dipenuhi tahun ini juga.
Jadwal penerimaan bidan ada tiga gelombang tahun ini, bulan April, Juni dan September, diharapkan melalui rekrutmen itu kekurangan tenaga kesehatan itu bisa dipenuhi, tambahnya.