Kamis 17 Apr 2014 16:53 WIB

Waspada, Tahu Berformalin Meningkat di Bogor

Rep: c64/ Red: Bilal Ramadhan
Tahu kini banyak mengandung formalin (ilustrasi)
Foto: tutor.blogspot.com
Tahu kini banyak mengandung formalin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG-- Bulan lalu Pemkab Bogor menemukan tempat produksi tahu berformalin di sekitar wilayah Gunung Sindur, Kab Bogor, Jawa Barat. Usai ditemukannya berbagai jenis tahu berformalin Dinas Perlindungan Konsumen meningkatkan pengawasan pangan tahu dan tempe, Kamis (17/4).

"Kami telah berkunjung dab bersosialisasi dengan para pedagang agar tak menggunakan formalin," kata Kepala Sesi Perlindungan Konsumen, Djaya Sanirin, Kamis (17/4).

Djaya mengatakan bahwa, pada saat ini tingkat peredaran tahu berformalin terus menjalar dan meningkat di Kab Bogor. Hal tersebut dikarenakan, makin banyak pedagang tahu dan mereka tak tergabung dalam Koperasi Produksi Tahu dan Tempe (KOPTI).

Diketahui bahwa, KOPTI merupakan komunitas produksi dan pedagang tahu yang menggunakan bahan makanan yang sehat dan bersertifikat. "KOPTI merupakan komunitas yang menjaga dan memproduksi tahu yang sehat," lanjutnya.

Saat ini pengawasan dari dinas perlindungan konsumen terus melakukan tinjau lapangan ke pedagang-pedagang tahu. Pihaknya terus mengupayakan untuk berkomunikasi dan terus menghimbau para pedagang tahu untuk segera menghentikan produksi tahu dengan formalin.

"Namun, jika dengan cara sosialisasi mereka enggan mematuhi maka ada sanksi tegas dari pemkab Bogor," jelasnya.

Saat ini pihaknya tengah menggencarkan pengawasan dan sosialisasi perlindungan konsumen dalam produk pangan, jajanan sekolah, penanganan dan pengaduan konsumen. Serta kemetrologian konsumen yang berfokus pada hal penanganan kucarangan dan perbaikan produk konsumen.

Pada tanggal 20 April nanti, ia mengimbau kepada para pedagang tahu untuk turut serta ikut berpartisipasi dalam merayakan Hari Perlindungan Konsumen Nasional. "Ya, salah satu partisipasi mereka adalah diharuskan untuk memasang spanduk tentang tahu sehat dan bergizi." tegas Djaya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement