REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru masih menelusuri informasi terkait keberadaan dan peredaran beras program keluarga miskin berformalin di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau.
"Kami sudah mendapat informasi itu sejak lama dan akan kami telusuri. Uji laboratorium juga telah dilakukan untuk beberapa sampel," kata Kepala Seksi Penyidikan BBPOM Pekanbaru Adrizal di Pekanbaru, Rabu (4/6).
Hasil untuk beberapa sampel Raskin yang dikirimkan dari Kabupaten Kepulauan Meranti adalah negatif, namun upaya penelusuran akan terus dilakukan.
Sebelumnya menurut informasi, warga di beberapa daerah kabupaten/kota di Riau khususnya Meranti digemparkan dengan isu beras berformalin yang menjadi subsidi pemerintah (Raskin).
Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Iqaruddin lewat sambungan telepon mengatakan, pihaknya telah mendapat hasil dari uji laboratorium BBPOM Pekanbaru yang menyatakan tidak ada beras mengandung formalis di Meranti.
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang belum jelas kebenarannya. Kalau ada permasalahan, masyarakat diminta menyampaikan kepada pihak berwenang agar isu itu bisa ditindaklanjuti dengan baik," katanya.