REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyerahkan bantuan untuk mantan pekerja seks komersial (PSK) di Gang Dolly kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Selasa (17/6) pukul 02.00 WIB di Surabaya.
Bantuan senilai Rp 7,3 miliar tersebut bakal dibagikan kepada 1.449 mantan PSK Gang Dolly. Direktur Rehabilitasi Sosial dan Tuna Sosial Kemensos, Sonny W Manalu, mengatakan penutupan tersebut menjadi komitmen bersama dan tanggung jawab Kemensos, Gubernur Surabaya dan Wali Kota Surabaya.
"Bantuan sudah diantar kepada Ibu Risma tadi pukul 02.00 WIB pagi karena saya ke Surabaya (Senin 16/6) pukul 21.00 WIB malam. Kami berharap hari ini bisa diproses," jelas Sonny saat dihubungi RoL, Selasa.
Menurutnya, bantuan tersebut bakal diserahkan kepada mantan PSK melalui transfer ke rekening masing-masing. Dia berharap saat penutupan lokalisasi di gang Dolly pada Rabu (18/6) bantuan tersebut sudah masuk ke rekening mereka.
Setiap mantan PSK bakal menerima bantuan senilai Rp 5.050.000. Secara rinci bantuan itu terdiri atas bantuan usaha ekonomi produktif (UEP) senilai Rp 3 juta, bantuan jaminan hidup Rp 20 ribu per hari selama tiga bulan serta bantuan transportasi pulang ke kampung halaman senilai Rp 250 ribu.
Selain bantuan, Kemensos juga memberi motivasi kepada mantan PSK agar bisa kembali ke masyarakat. Hal itu didukung Pemkot Surabaya yang telah memberikan pelatihan keterampilan kepada para mantan PSK.
Meski demikian, pihaknya tidak memungkiri adanya kekhawatiran sebagian mantan PSK bakal kembali menjadi PSK. "Kekhawatiran sudah pasti, tapi ini semua berdasar niat baik," imbuhnya.
Namun, pihaknya tidak begitu saja lepas tangan setelah penutupan resmi Gang Dolly. Kemensos tetap melakukan pemantauan dan monitoring perkembangan mantan PSK di daerah masing-masing.
"Diharapkan pendampingan dan pembinaan dari pemkab/pemkot setelah mereka pulang ke daerah," tambahnya.