Ahad 10 Aug 2014 15:12 WIB

AS Kembali Serang Militan ISIS

Rep: Gita Amanda/ Red: Erik Purnama Putra
Warga Irak mengungsi setelah Amerika Serikat menyerang militan ISIS di Irak.
Foto: Anadolu Agency
Warga Irak mengungsi setelah Amerika Serikat menyerang militan ISIS di Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat melakukan empat serangan udara terbaru pada militan Negara Islam (IS) yang sebelumnya dikenal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Serangan jet tempur dan drone AS dilakukan untuk melindungi warga sipil di utara Irak.

BBC News melansir, Ahad (10/8), Komando Sentral AS mengatakan serangan menghancurkan operator lapis baja dan truk militan yang tengah menembaki warga sekte Yazidi. Militan sejauh ini telah melakukan serangan 'tanpa pandang bulu' di wilayah Sinjar.

Serangan udara AS di Irak dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden AS Barack Obama. Ini merupakan putaran ketiga serangan udara AS, sejak mereka disahkan oleh Obama pada Kamis (7/8).

Dilansir dari the New York Times, Obama memberikan restunya pada militer AS di Gedung Putih pada Kamis (7/8) malam. Obama juga mengatakan, pesawat militer AS telah menjatuhkan makanan dan air untuk puluhan ribu warga yang terjebak di pegunungan tandus di barat laut Irak.

"Awal pekan ini seluruh Irak menangis, karena tak ada satu orang pun yang datang membantu. Hari ini Amerika akan datang membantu," ujar Obama.

Dia menambahkan, awalnya operasi militer tak dalam jumlah skala penuh dan dilakukan terbatas. Namun serangan tanpa henti para militan meningkatkan bahaya bagi diplomat, penasihat militer, dan warga AS lain di sana.

"Sebagai panglima tertinggi, saya tak akan membiarkan AS untuk terseret dalam perang baru di Irak," kata Obama. Selain untuk melindungi warga AS di Erbil dan Baghdad, Obama mengatakan ia telah resmi memerintahkan serangan udara lebih lanjut jika diperlukan.

Itu dilakukan untuk memecahkan pengepungan di Gunung Sinjar. Pesawat C-17 dan dua pesawat C-130, bertugas menjatuhkan makanan dan air bersih di atas gunung. Pejabat Pentagon mengatakan, pesawat menjatuhkan total 5.300 galon air minum segar dan 8 ribu makanan siap makan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement