Rabu 24 Sep 2014 04:31 WIB

SBY Pimpin Sidang KTT Iklim di Markas PBB

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: antara
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada Selasa (23/9) sore waktu New York atau Rabu (24/9) WIB bersama PM Norwegia Erna Solberg memimpin pertemuan plenary 2 KTT Iklim tentang hutan di ECOSOC Chamber, Markas Besar PBB.

Dalam sidang pararel yang berlangsung pada pukul 15.44 waktu setempat atau pukul 02.45 WIB tersebut Presiden Yudhoyono membuka persidangan yang kemudian diikuti oleh paparan dari PM Erna Solberg tentang pandangan Norwegia tentang pelestarian hutan dan pencegahan kerusakan hutan baik akibat pertambahan populasi dan juga perkebunan.

Dalam sesi yang dipimpin Presiden Yudhoyono itu sejumlah pembicara yang akan menyampaikan pandangannya antara lain Presiden Kongo Joseph Kabila, CEO Unilever Paul Polman, CEO Cargil David Maclenan dan CEO Golden Agry Franky Widjaya.

Sebelumnya, saat menjadi pembicara keempat dalam sidang pararel bertema National Actions and Ambitition Announcements yang dipimpin oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon di ECOSOC Chamber, Kepala Negara menyampaikan mengenai langkah-langkah yang sudah diambil oleh pemerintah Indonesia dalam partisipasi untuk menghadapi perubahan iklim melalui kebijakan nasional.

"Pemikiran saya terdapat dua pendekatan elemen penting dalam kebijakan Indonesia terkait perubahan iklim masing-masing kerja sama multilateral dan sejumlah aksi di tingkat nasional yang tepat untuk menghadapi tantangan yang ada," katanya.

Presiden mengatakan dalam kerja sama multilateral, Indonesia memandang bahwa semua pihak harus meningkatkan upaya untuk menghasilkan kesepakatan yang mengikat terkait kerangka kerja perubahan iklim 2020. "Saya menggarisbawahi bahwa kesepakatan harus juga mengait dengan mitigasi, adaptasi dan kerangka kerja untuk implementasi," paparnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement