REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski tengah berada dalam tahanan, namun mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum sempat mengomentari keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pilkada.
Dalam kicauannya di akun Twitter pribadinya yang kini dikelola admin, ia berpendapat Perppu Pilkada, hanya pengobat luka untuk citra SBY. Bahkan ia menambahkan tagar #daruratcitra untuk serangkaian kicauan mengenai Perppu Pilkada.
"Tak ada kegentingan yang memaksa maupun kekosongan hukum yang bisa menjadi basis argumentasi penerbitan Perppu ini," ujar Anas, melalui admin di akun twiternya.
Baginya, situasi yang terjadi sudah menjadi beban politik pribadi SBY terutama oleh kecaman politik. Mantan Ketua Fraksi Demokrat di DPR ini juga menjelaskan, peristiwa walk out di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) beberapa waktu lalu, bisa diibaratkan sebagai tsunami atas sisa-sisa deposit citra SBY.
Meski begitu, Anas tak membantah Perppu diterbitkan demi menyelamatkan demokrasi dan hak rakyat. Hanya saja, ia menyebutkan, alasan lebih otentik dari penerbitan ini sebenarnya dalam rangka menyelamatkan serta mengobati luka citra SBY.
Bagi Anas, SBY merupakan penganut politik citra, maka ia akan gelisah bila citranya tergerus, terlebih lagi menjelang turun jabatan pada 20 Oktober 2014.
Serangkaian kicauan tersebut muncul pada Senin lalu, (6/10) di akun @anasurbaningrum. Admin Twitter Anas, menegaskan, semua perkataan itu datang dari Anas, saat dirinya berkunjung ke tahanan.