REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Luar Negeri Turki menyatakan Turki tak bisa diharapkan untuk memimpin operasi darat melawan ISIS di Suriah.
Mevlut Cavusoglu juga menyerukan pembentukan zona larangan terbang di atas perbatasannya dengan Suriah setelah terlibat dalam pembicaraan di Ankara bersama dengan ketua baru Nato Jens Stoltenberg.
Negara ini kini tengah mendapat tekanan dari berbagai pihak untuk memberikan bantuannya terhadap pasukan Kurdi melawan ISIS di Kobane di perbatasan Suriah-Turki.
Para aktivis mengatakan ISIS kini telah mengendalikan sepertiga kota Kobane setelah terlibat pertempuran sengit.
Kelompok monitor Observatori HAM Suriah mengatakan ISIS bergerak ke pusat kota dari wilayah timur. Sebelumnya, pemimpin Kurdi di Kobane mengatakan ISIS telah memasuki dua wilayah pada malam hari dengan membawa senjata berat.
Sebelumnya, Cavusoglu bertemu dengan Stoltenberg dan wakil AS membahas kemungkinan keterlibatan Turki melawan ISIS.
"Tak realistis berharap Turki melakukan operasi darat sendiri," katanyaseperti dilasir dari BBC Kamis (9/10).
Dikatakan lebih lanjut, setelah ada keputusan bersama, Turki tak akan menahan diri melaksanakan perannya.