Kamis 30 Oct 2014 20:00 WIB

Sutarman: Indonesia Rawan Terorisme

Rep: Dessy Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
 Kapolri Sutarman mengecek kesiapan personil sebelum melakukan salat Jumat di Pelataran Monas, Jakarta Pusat, Jumat (17/10). (Republika/Raisan Al Farisi)
Kapolri Sutarman mengecek kesiapan personil sebelum melakukan salat Jumat di Pelataran Monas, Jakarta Pusat, Jumat (17/10). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Polri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan Indonesia merupakan negara rawan terhadap pelaku terorisme. Sutarman mengatakan dalam pertemuan ini keduanya membahas perkembangan terorisme di Indonesia, termasuk ISIS.

"Indonesia cukup rawan terhadap pelaku-pelaku terorisme di Indonesia, sehingga kami menyampaikan awal, langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Polri, baik langkah-langkah penegakan hukumnya,maupun deradikalisasinya," jelas Sutarman usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Kamis (30/10).

Ia pun berharap pemerintahan Jokowi-JK dapat mengambil kebijakan untuk mengatasi berbagai masalah terorisme di Indonesia. "Ini akan sangat berbahaya, sehingga kita serius menangani masalah ini, dan kami melaporkan ke Pak Wapres," katanya.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, menurut Sutarman Polri membutuhkan anggaran ideal hingga seratus triliun. Namun, sejauh ini pemerintah hanya dapat mengalokasikan anggaran sebanyak 44 triliun dalam satu tahun.

Meskipun begitu, dalam kesempatan ini keduanya belum membahas mengenai anggaran kepolisian pada masa pemerintahan Jokowi-JK.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement