REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengharapkan Jaksa Agung yang dipilih oleh Presiden Joko Widodo memiliki integritas dan moral tinggi.
"Pilih yang bermoral tinggi dan memiliki integritas, tidak bermasalah," katanya usai menghadiri Semiloka Koordinasi Supervisi Pencegahan Korupsi Pemprov DKI di Balai Kota, Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan integritas dan moral tinggi dapat diukur dari rekam jejak para calon Jaksa Agung. Figur yang terpilih, kata dia, hendaknya tidak memiliki masalah dengan kasus-kasus sengketa hukum serta rekam jejak yang bersih.
"Bisa dilihat dari rekam jejaknya, hendaknya figur yang bersih dan moral tinggi," ucapnya.
Ketika ditanya tentang sosok yang tepat menjabat Jaksa Agung, Samad enggan memberi komentar. Menurutnya, penentuan Jaksa Agung menjadi hak prerogatif Presiden Joko Widodo. Namun jika diminta untuk men-tracking para calon, maka KPK siap untuk melaksanakan hal tersebut.
Hingga saat ini Presiden Joko Widodo belum memilih Jaksa Agung yang saat ini dipimpin oleh seorang pelaksana harian atau operasional kejaksaan yang dipegang oleh Wakil Jaksa Agung Andhi Nirwanto sampai adanya jaksa agung yang baru.
Sebab, sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 2010, menyebutkan bahwa jabatan jaksa agung sama dengan kabinet, artinya dengan berakhirnya masa jabatan presiden, maka jabatan jaksa agung berakhir pula.