REPUBLIKA.CO.ID, TANAH ABANG - Pihak Senayan Trade Centre mendatangi kediaman orangtua Amanda Dwi Nugroho (7 tahun) yang tewas tersengat listrik pada Senin (10/11) lalu. Menurut Eveline, ibu Amanda, perwakilan STC datang pada Kamis (13/11) sore untuk memberikan amplop berisi uang santunan kepada keluarganya.
"Kemarin sore datangnya, mereka bilang uangnya buat biaya shalawatan anak saya, buat tujuh harian dan 40 harian," tutur Eveline sambil terisak, Jumat (14/11).
Ia menjelaskan ada empat orang perwakilan STC yang datang, dua orang protokoler sekuriti, dan dua orang lagi manajemen gedung. Mereka datang untuk menyelesaikan insiden yang menimpa putri sulung Eveline dengan cara kekeluargaan. Kendati demikian, Eveline masih menolak pemberian dari pihak STC.
Ia menilai, pemberian uang santunan untuk shawalatan putrinya bukanlah yang ia butuhkan. "Kalau uang shawalatan, keluarga besar saya bisa bantu. Saya belum bisa terima karena mereka belum mengakui adanya kelalaian dari pihak mereka," ujar ibu tiga anak tersebut.
Ia menegaskan keluarganya tidak menerima pemberian dari pihak STC. "Katanya mereka (perwakilan STC) berjanji akan kembali datang," ucapnya.
Diketahui, Amanda tersengat listrik saat memegang pagar pembatas lantai satu gedung STC, Senin (10/11) lalu. Pagar tersebut diduga dialiri listrik bertegangan tinggi. Karena tidak memakai alas kaki, Amanda pun tewas seketika.
Tubuh Amanda membiru dan langsung kaku sepuluh menit sejak ia tersengat. Nyawanya pun tak tertolong saat dilarikan ke RS Pusat Pertamina. Hasil visum dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menyatakan, Amanda tewas karena tersengat listrik.