Kamis 20 Nov 2014 20:01 WIB

Polwan: Dulu Memang Ada Tes Keperawanan

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Bayu Hermawan
Polisi Wanita (Polwan) Bripka Novi dengan mengenakan seragam polisi berjilbab mengatur lalu lintas di lampu merah Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (25/11).
Foto: Republika/Yasin Habibi/c
Polisi Wanita (Polwan) Bripka Novi dengan mengenakan seragam polisi berjilbab mengatur lalu lintas di lampu merah Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tes keperawanan bagi calon anggota polisi wanita (Polwan) memang pernah diterapkan dalam proses rekrutmen di Kepolisian RI (Polri). Namun belakangan, tes semacam ini sudah lama ditiadakan oleh institusi negara tersebut.

"Saya ikut tes masuk polisi pada tahun 1982. Ketika itu memang ada tes keperawanan. Karena prasyarat utama menjadi polwan kala itu memang harus perawan," ujar dosen Pusat Pendidikan Lalu Lintas Polri, Tien Abdullah, kepada Republika, Kamis (20/11).

Tien pun mengaku tidak mempermasalahkan tes keperawanan tersebut, asal yang melakukannya adalah dokter perempuan. Menurutnya, tes semacam ini memiliki pengaruh positif terhadap mentalitas polwan.

Ia berpendapat, tes keperawanan bertujuan agar mereka yang menjadi polwan itu betul-betul perempuan yang mampu menjaga integritas dirinya. Apalagi, dalam menjalankan tugasnya, polwan juga dituntut menjadi pengayom dan teladan bagi masyarakat.