Rabu 03 Dec 2014 23:45 WIB

Nasdem: Kunci Lolosnya Perppu Ada di Tangan Demokrat

Rep: c73/ Red: Bilal Ramadhan
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kiri) didampingi Wapres Boediono (kanan) memimpin rapat terbatas kabinet yang membahas masalah Perppu Pilkada dan Perppu Pemda di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (2/10) malam.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kiri) didampingi Wapres Boediono (kanan) memimpin rapat terbatas kabinet yang membahas masalah Perppu Pilkada dan Perppu Pemda di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (2/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, mengatakan Nasdem belum membahas sikap partai akan Perppu pilkada langsung. Ia mengatakan, Perppu pilkada akan dibahas oleh seluruh fraksi pada masa persidangan berikutnya.

Namun menurutnya, menang atau tidaknya Perppu pada paripurna DPR mendatang akan ditentukan oleh suara dari Partai Demokrat. Meskipun, Golkar melalui pernyataan Aburizal Bakrie menolak Perppu pilkada langsung.

Akan tetapi, ia mengatakan masih terbuka peluang bahwa Golkar bisa saja mendukung Perppu pilkada langsung. Sikap Golkar menurutnya bisa saja berubah, jika ada proses lobi yang dilakukan.

"Kuncinya ada di Demokrat, kalau Demokrat bertahan, menang Perppu. Apakah Golkar akan menolak itu. Sesuatu kan bisa berubah kalau ada proses lobi. Masih terbuka peluang," kata anggota komisi III ini, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/12).

Jika partai Demokrat sebagai partai penyeimbang, tetap mempertahankan Perppu. Maka secara logika di atas kertas, menurutnya, Perppu pilkada langsung akan menang dalam paripurna DPR mendatang. Keputusan Perppu apakah diterima dan tidaknya oleh DPR, memang membuat khawatir bagi berbagai pihak.

Ia mengatakan, bukan hanya KIH yang khawatir. Melainkan, rakyat juga dibuat berharap dan menunggu. Selain itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga menunggu keputusan DPR. Apalagi, menurutnya, sesuai dengan keinginan KPU untuk mengadakan pilkada serentak pada September 2015 mendatang. Jika Perppu ditolak, hal itu akan menyebabkan molornya waktu pilkada yang telah dijadwalkan KPU.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement